Halo Sobat Main! Akhir-akhir ini sering viral kasus bullying pada anak yang bikin ngeri. Mulai dari kasus mata yang ditusuk tusukan bakso di Gresik, hingga kasus keroyokan anak SMP di Cilacap. Ckckck, ngeri sekali!
Sekolah yang harusnya jadi tempat belajar bagi anak, kini seakan-akan jadi tempat menakutkan. Tak kehilangan akal, oknum pelaku bullying juga melancarkan aksinya di luar sekolah agar lolos dari kawalan pihak sekolah.
Sebagai orang tua, sebenarnya apa yang bisa dilakukan untuk mencegah tindakan bullying? Apa yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya aman dari bullying?
Daftar Isi
Kasus Bullying Pada Anak di Indonesia, Semakin Memprihatinkan!
Dunia anak sekolah sedang tidak baik-baik saja. Di sepanjang bulan Agustus hingga September, banyak kasus bullying pada anak usia sekolah yang viral.
Sehari setelah peringatan hari Kemerdekaan RI, tepatnya 18 Agustus 2023, terjadi aksi bullying oleh pelajar SMK di Cimahi. Dalam video yang viral beredar, pelaku berjumlah 5 orang sedang melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.
Pada awal September 2023, viral videoaksi bullying di MTs Al Ma’shum, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Pelaku yang berjumlah 6 orang, mengeroyok korban hingga mengalami luka serius dan trauma.
Pada 17 September 2023, kembali viral kasus bullying pada anak usia dini kelas 2 SD di Menganti, Gresik, Jawa Timur. Mata korban dicolok dengan menggunakan tusuk bakso hingga mengalami kebutaan permanen. Pelaku merupakan kakak kelas korban yang saat itu melakukan pemalakan.
Tak berhenti di situ, pada akhir September kasus bullying pada anak kembali terjadi. Kali ini terjadi penganiayaan brutal yang dilakukan seorang siswa SMP di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah. Pelaku melakukan menghajar korban secara brutal hingga mengalami patah tulang dan cedera serius lainnya.
Kasus bullying pada anak di Indonesia ini sudah sangat memprihatinkan. Artinya, ada sesuatu yang salah dalam tatanan sistem pendidikan anak.
Tak hanya sekolah yang bertanggung jawab dalam membentuk karakter anak yang anti bullying. Orang tua selaku pendidik utama anak juga wajib membekali anak agar tidak terlibat perilaku bullying dan membekali anak dari kemungkinan bullying.
Peran Orang Tua dalam Mencegah Perilaku Bullying
Orang tua ternyata memiliki peran penting dalam mencegah bullying menurut Direktorat Sekolah Menengah Pertama – Kemdikbud. Sebab, orang tua merupakan pendidik utama anak dalam lingkup keluarga, tempat pertama anak belajar.
Beberapa kasus bullying pada anak di atas menunjukkan tanda tanya besar, “darimana mereka mencontoh adegan kekerasan tersebut?”. Sekolah jelas tidak akan mengajarkan kekerasan.
Hal ini mengindikasikan bahwa anak-anak yang menjadi pelaku bullying pernah melihat adegan kekerasan. Entah meniru lingkungan sekitar atau melihat dari internet yang saat ini sudah sangat mudah diakses.
Orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut sejak dini untuk membentuk karakter anak. Dimulai dari rumah, inilah yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah anak jadi pelaku bullying.
Jadi Teladan yang Baik untuk Anak
Children see, children do
Anonim
Ungkapan tersebut ternyata benar adanya. Anak-anak adalah peniru ulung apa yang mereka lihat di sekitarnya.
Oleh karena itu, usahakan jadi teladan yang baik untuk anak. Kurangi kegiatan kurang manfaat seperti bergosip, julid ke tetangga, atau bersikap buruk kepada orang lain.
Batasi Perilaku Bercanda dengan Anak
Sadar atau tidak kadang hal yang kita anggap bercanda ke anak, ternyata bisa jadi senjata awal menjadikan anak sebagai pelaku bullying. Lo, kok bisa?
Misalnya seorang Ayah melakukan candaan terhadap anaknya dengan memecahkan telur dengan kepala anaknya. Sang anak menangis, lalu si Ayah malah tertawa.
Si anak kemudian berpikir, “oh, ini namanya bercanda”. Lalu, suatu ketika si anak melakukan hal yang sama ke temannya karena menganggap itu hal sepele dan bercanda.
Jadi, mulai sekarang batasi perilaku bercanda ke anak. Jangan terlalu berlebihan atau ikut tren prank tidak jelas yang tidak bermanfaat demi konten di media sosial.
Mengajarkan tentang Perbedaan
Ajarkan anak tentang perbedaan. Bukan hanya tentang perbedaan warna kulit, budaya, atau fisik. Namun, juga perbedaan cara berpikir.
Tekankan ke anak bahwa perbedaan itu adalah hal biasa. Bukan suatu hal yang harus diributkan atau dijadikan masalah.
Mengurangi Tontonan Tidak Mendidik
Sebagai orang tua, kita wajib untuk screening tontonan anak. Sempatkan untuk duduk bersama anak, lalu mengevaluasi bersama tontonan tersebut.
Jika tidak sempat duduk bersama anak karena urusan pekerjaan, lakukan evaluasi tontonan anak secara terpisah. Beri pengertian ke anak kalau ternyata tontonan yang dilihat anak tidak mendidik.
Dampingi Penggunaan Internet
Internet yang sudah bisa diakses secara mudah bisa menghadirkan pengaruh buruk jika tidak memiliki kontrol diri. Terapkan parenting di era digital yang lebih cocok diterapkan di era saat ini.
Selalu dampingi penggunaan internet anak atau bisa juga membatasi penggunaan anak. Batasi pula penggunaan gadget pada anak usia dini.
Tips agar Terhindar dari Kasus Bullying Pada Anak
Kasus bullying pada anak di Indonesia sudah sangat parah, serta memprihatinkan. Selain membekali dan mendampingi anak agar tidak menjadi pelaku bullying, sebagai orang tua bekali pula anak agar terhindar dari bullying.
Stimulasi Keterampilan Sosial dan Emosional Sejak Dini
Beri anak stimulasi keterampilan dasar untuk bisa bersosialisasi dengan baik. Misalnya ajari anak cara berkenalan, mengajak teman bicara, dan lain sebagainya.
Selain itu, sejak dini ajari anak untuk meregulasi emosi sejak dini. Dimulai dari mendampingi anak tantrum dengan benar, validasi perasaan anak, hingga menguatkan bonding dengan sering mengobrol.
Latih Kepercayaan Diri Anak
Anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi, kebanyakan selalu terhindar dari aksi bullying. Sebab, mereka bisa mengungkapkan pemikiran, serta perasaannya dengan jelas. Dengan bekal rasa percaya diri juga bisa membuat anak lebih bisa menyelesaikan masalah.
Dengarkan Curhatan Anak
Usahakan selalu ajak anak ngobrol sebelum tidur atau di waktu luangnya. Tanyakan apakah ada hal yang mengganggunya di sekolah.
Jika anak mulai bercerita, dengarkan sampai habis. Jangan remehkan curhatan anak. Segera ambil tindakan jika dirasa apa yang mengganggu anak sudah masuk ke ranah bullying.
Ajarkan Anak Teknik Melawan Pelaku Bullying
Ajarkan anak tahapan dalam melawan pelaku bullying. Mulai dari berkata tidak saat ada yang mengganggu, lalu mengingatkan teman yang membully bahwa itu tidak baik.
Jika perilaku bullying tidak berhenti, ajarkan anak untuk berteriak minta tolong. Boleh lakukan pertahanan diri apabila pelaku bullying sudah mulai melakukan kekerasan.
Belajar Bela Diri
Sebenarnya bela diri menjadi suatu tambahan keterampilan pilihan seseorang. Namun, di era kasus bullying pada anak yang semakin meresahkan, rasanya menjadi wajib bagi anak. Minimal bela diri untuk melakukan pertahanan saat dikeroyok atau dipukul.
Kesimpulan
Kasus bullying pada anak sekolah di Indonesia sudah sangat meresahkan. Bukan saatnya lagi mencari siapa yang harus melindungi anak. Sekarang, orang tua harus bergerak maju dengan memberikan bekal anak agar tidak menjadi pelaku bullying dan terhindar dari perilaku bullying.
Referensi
https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/7-langkah-lindungi-anak-dari-bullying-
https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-6886087/viral-aksi-5-pelajar-smk-bully-teman-sekolah-gegara-unggahan-di-medsos/amp
https://www.tvonenews.com/amp/channel/news/140315-alami-luka-trauma-pelajar-di-asahan-dikeroyok-teman
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230918150900-12-1000483/siswi-sd-gresik-buta-usai-dicolok-tusuk-bakso-kepsek-diperiksa-polisi/amp
https://amp.suara.com/news/2023/09/28/110244/kronologi-kasus-bullying-siswa-smp-cilacap-pelaku-ditangkap-sebelum-viral
https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6960325/awal-mula-siswa-smp-balikpapan-di-bully-hingga-di-smackdown-di-masjid/amp
24 Komentar. Leave new
Saya ngeri sekaligus nangis lihat para korban bullying ini. Jadi was was karena anak saya juga sekolah SD. Untungnya di sekolah anak saya gak ada pembulyan. Saya sampai wanti wanti sama si kakak agar jangan nakal sama temennya. Banyak nasehat deh. Kita orang tua harus lebih aware sama anak kita di sekolah nih
Saya snagat miris sekali dengan banyaknya kasus bullying, Mbak. Apalagi sekarang banyak dilakukan juga anak SD, yang seharusnya masih polos dan masih anak-anak.
Dan memang kuncinya harus dari dalam rumah dulu. Jangan memberi contoh kepada anak sesuatu yang nanti bisa dia praktekkan pada temannya. Terus biasakan anak bercerita, jadi orang tua bisa segera mengambil tindakan.
Tahun 2023 ini sedikit membuat miris memang. Berita tentang perilaku bullying pada anak kerap menghiasi layar kaca dan sosial media. Mirisnya lagi, sebagian pelakunya juga masih anak-anak. Semoga, para orang tua semakin sadar, bahwa anak harus mendapatkan pengawalan dari rumah. Supaya bisa menghindari bullying, apalagi menjadi pelaku bullying.
Miris ya Kak semakin banyak kasus bullying yang terjadi saat ini. Semuanya berawal dari rumah kok, penting sekali mendampingi anak-anak agar mereka mendapatkan pemahaman yang benar
daku pernah baca dari berbagai sumber, bahwa pelaku ini rata-rata karena kurangnya kasih sayang di dalam rumah ya, sehingga memang peran keluarga punya andil kuat agar tidak ada kasus ini
Miris banget sama bullyng di sekolah, malah beritanya tuh kadang bikin gregetan kalau pihak sekolah gak ada tindakan yg berarti untuk korban. Kalau korban melawan, malah kasusnya makin melebar
Bullying tak hanya mengotori raga tapi juga psikologisnya, jaman dulu aku sekolah juga sering dapat bullying tapi ya beda memang bully ajman dulu sama jaman sekarang, pokoknya anak harus dibekali keberanian udah sih itu juga dah cukup
Bullying semakin menakutkan dan sudah dimulai sejak anak anak, bahkan menakutkan sekali karena dibarengi perilaku kekerasan. Orang tua perlu banget menanamkan dari sejak kecil pentingnya saling menghargai dan menghormati
Dulu adekku pernah dibully pas SD, aku posisi masih kuliah. Kusamperin sih anaknya wkwkwk kali pertama aku masih ngomong baik2, tapi masih terulang, akhirnya aku ngomong gurunya (karena ortu sibuk bangetttt ga sempet ke sekolah, jadi aku punya inisiatif untuk belain adekku biar ga diganggu lagi). Tapi gurunya juga cuma nasehatin naninu ajaa ga kapok tuh anak, kuancam deh akhirnyaa, alhamdulillah berhasil
Udah beberapa kali ya mbak denger berita tentang pembulian dan kekerasan anak sekolah. Walau belum punya anak, aku ikut merasakan karena ada adik yg masih SMA.
Setuju banget kak. Kasus bullying anak emg mkn meresahkan akhir2 ini. Malah ada yg komen krn drakor. Waduh.
Pdhl ortu jg plg berkewajiban menjaga anak2nya dr kasus kekerasan dlm pertemanan. Kl di rumah harmonis, anak jg ga bakal kok berperilaku kyk gt.
Smg kasus kyk gini ga terulang di tempat lain ya kak. Malah sampe viral krn mereka malah menyebarkan via sosmed.
Melihat banyaknya kasus kasus bullying akhir akhir ini, aku jadi cemas
Saatnya anak anak dididik untuk bisa cerdas hadapi bullying
Ih, kesel akutu pas lihat berita itu, sambil geleng², duh semoga sebagai orang tua, bisa bijak ngajarin anak sekaligus mendampinginya dalam setiap hal.
cukup prihatin dengan kasus bulying pada anak akhir2 ini. tapi kita bisa berusaha meminimalkannya, menjadi orang tua yg perduli, dan mengajarkan anak tegas, membela diri dan membela orang lain yg mengalami.
Ngeri lho mbak baca berita yang beredar belakangan ini, bingung juga kenapa anak bisa gampang banget bully temannya.
Aku lebih sering main twitter kan..
dan berita di twitter tuh..updatenya cepet banget. Apalagi untuk kasus bullying.
Dari mulai bullying fisik sampai ke mental.
Dan ini menyakitkan sekali bagi para korban. Rasanya bagi yang menonton pun, apa yang bisa kita lakukan, gitu yaa..??
Kok ada temen-temennya yang tega ngrekamin video-nya tanpa kasih bantuan apapun??
Semoga dengan pencegahan yang kita lakukan seperti penguatan dari keluarga hingga terus mmeberikan pendampingan terbaik kepada sang anak dan lingkungannya, kita semua bisa saling jaga.
Maraknya kasus bullying benar-benar meresahkan bagi orang tua. Khawatir banget anak kita jadi pelaku apalagi korbannya. Emang perlu diteladani dan diajarkan sejak dini ya kak. Seperti yang udah kakak uraikan di atas. Aku juga mau ngajarin anakku ilmu bela diri nih nanti.
Iya, sedih banget aama kasus kasus bullying yang makin marak ini
Sebagai orang tua, aku mengajarkan anakku untuk bisa menghadapi bullying ini
Tapi memang ngeri sih ya kasus bullying akhir2 ini. Orang tua siapa coba yang nggak khawatir. Makanya penting juga untuk menerapkan langkah-langkah dalam artikel ini
Efek sosial media ini deres banget sii..
Selain juga orangtua zaman sekarang yang cenderung menggegas, jadi mental anak-anak pun ikutan terpengaruh. Semoga dari penguatan karakter dalam keluarga juga diberi lingkungan yang baik, anak-anak bisa terhindar dari perilaku bullying. Baik korban ataupun pelaku, sama-sama bikin trauma.
emang asli sih untuk semua lingkungan pendidikan itu selalu ada buly
dari yang sedderhana sampai yang bisa menghilangkan nyawa dan itu semua sudah menjadi rahasia umum
Miris banget kalau membaca berita soal kasus bullying pada anak. Kok bisa-bisanya gitu mereka melakukan hal jahat pada temannya. Apalagi sampai mencolok mata. Itu kan bahaya banget.
Sebagai orang tua memang harus sih membekali anak. Agar mereka nggak mengalami tindakan bullying atau lebih parahnya menjadi pelaku.
belakangan ini banyak banget kasus bullying yang benar-benar parah dan itu yang keangkat, sementara yang tersembunyinya pasti jauh lebih banyak lagi, sebagai orangtua kita punya peran besar untuk mengarahkan ke anak anak agar tidak sembarang melakukan bullying dan jangan sampai menjadi korban bullying juga
Penting sekali mengedukasi anak Tentang bullying ini.. karena jika tidak mereka akan sulit membedakan antara becanda dan bullying